Sunday, December 11, 2011

MEDIA (pembodohan) MASSA

Media adalah sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Itu DULU sodaraa... Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya era globalisasi dan pasar bebas, media pun nggak kalah melejit dibanding perusahaan Cina. Saat ini, media juga merupakan sarana pengawasan rakyat terhadap dewan perwakilan mereka yang terhormat.
Dan Indonesia memiliki dua stasiun tv swasta yang memusatkan acaranya pada siaran warta berita, yaitu METRO TV dan TV ONE. Tapi sayang seribu sayang, stasiun tv yang diharapkan mampu membantu masyarakat memonitor kinerja perwakilannya, saat ini mulai dipertanyakan independensinya. Nggak percaya? Mau bukti?


PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh. Siapa sih yang nggak kenal surya paloh? Pendiri ormas yg paling ekssiisss (seeksis jenggotnya yang membahana itu. Yang bisa bikin anak kecil lari sambil nangis nyari" emaknya). Tiap peresmiannya ditayangin full version. Ya iya lahh…tv tv sendiri. Suka’2 dongg mau nayangin apa. Apalagi waktu heboh-hebohnya muncul rekaman wawancara buka-bukaan Nazaruddin, yang notabene bendahara partai Demokrat (<--sensor) tapi lagi jadi buron. Metro tv bisa loh nayangin cuap-cuap nazaruddin TANPA IKLAN! Bahkan, beberapa kali ada siaran ulangnya bo’. Parahnya lagi, di tengah gonjang-ganjing partai Demokrat  itu, tiba-tiba disela oleh headline news yang beritanya tentang Nasional Demokrat (waktu itu masih acting jadi ormas) yang tengah membentukkan garda wanita Nasional Demokrat, terus ada acara pidato Surya Paloh. Hebat beneerrr…Seolah-olah dia ingin katakan,”sudah tinggalkan partai itu, dan ikut partai saya!!!” (ayoayoo mohon dibantu yaa…bim salabim jadi apa prokprokprok -__-). Akhir-akhir ini, metro TV seringkali terkesan hanya mencari kesalahan pemerintah. Walaupun saya juga bukan sepenuhnya pendukung pemerintahan saat ini. Tapi setidaknya, mari kita dukung kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Daripada hanya sekedar mempertajam dan memperdalam bobroknya kondisi, akan lebih baik jika kita mencari solusi.


TV One. Yang sebelumnya bernama LaTivi, secara resmi berganti nama menjadi tvOne pada tanggal 14 Februari 2008. Sebagaimana diketahui, stasiun tv ini dimiliki oleh Aburizal Bakrie. Itu lohh yang pernah jadi orang terkaya ke-4 di Indonesia. Yang masih bisa melenggang sanasini padahal udah menenggelamkan ratusan orang gara-gara kasus lumpur lapindo. Dan faktanya, jelaasss tv one benar-benar meminimalisir pemberitaan tentang lumpur lapindo. Masa’ iya, mau jelek2in big boss di depan umum sihh.kan g etis! Kalo’ mau jelek-jelekin big boss, bisik2 aja kaliii'. Di pantry kalo' perlu. Biar aman. Nggak Cuma lumpur lapindo, TV one jg melunak tentang pemberitaan PSSI dan Nurdin Halid (just for your information: Nurdin Halid pegang posisi penting di partai Golkar). TV one juga tidak pernah memberitakan aspirasi pencinta sepakbola yg minta Nurdin Halid mundur. Belagak netral gituu ceritanya. nggak cuma' itu aja. Beberapa minggu yang lalu, media mengangkat topik "hedonisme anggota DPR". dan TVone dengan innocentnya ngeshoot parkir mobil parta Demokrat saat rakernas. Narator nggak menyebutkan nama secara gamblang sih, cuma' sekilas dua kilas kameramen ngshoot lambang partai aja.(superr sekali pemirsa. Kenapa contohnya harus partai itu? Maen halus dulu kali yaa). Waktu tv berita sebelah sibuk bikin nazarudin eksis, tv one malah bahas soal teroris. Demi apaa coba’. Setelah diamati, iklan tentang partai Golkar memang nggak banyak. Namun jika dirasa perlu, Aburizal Bakrie setiap saat bisa dengan mudahnya blocking time. (jika saya memiliki stasiun tv sendiri, mungkin saya juga melakukan hal yang sama. Sinetron striping, pemeran utamanya saya. Music programme, presenternya saya, konser tunggal, yang performance saya, bahkan mungkin cameramen nya juga saya. *hheeee….bisa gituuuu?*)

Wait a minute! Kekuasaan mereka tidak terbatas pada dua stasiun itu saja. Surya Paloh juga merupakan pemilik dari surat kabar “MEDIA INDONESIA”. Great! Udah bukan media elektronik doank nih mainannya, media cetak juga dihajaarr… dan dari Koran bungkus nasi padang, saya mendapat info bahwa Hary Tanoesoedibyo masuk ke Partai Nasional Demokrat. Hary Tanoesoedibyo? Bos besar MNC group itu? Iyaa,, MNC group. Berarti di dalemnya ada TPI (yang sekarang ganti nama jadi MNC), Global TV, dan RCTI. Horreeee.... perang makin rameee....*pasang convetti*
Pak Bakrie! Jangan mau kalah ddoonngg.... “Tenang dik Indah, saya juga punya anteve sama Jak-tv. Uummm kira2 dua manuver itu cukup lah yaa buat nandingin koalisi channel tetangga.ditambah, anak saya juga punya saham di harian republika” (p.s. ini hanya dialog dalam imajinasi saya semata. Apabila ada kesamaan, itu hanyalah ketidaksengajaan tanpa direkayasa.)
Money and Political Power. Dua hal ini ternyata bisa punya kekuatan yang luar biasa dahsyat. Media massa tak luput dari kekuatan ini. Ketika keduanya baru menjadi pemilik media saja, KPI  tampaknya tidak memiliki keberanian dengan memberikan teguran tertulis maupun pemanggilan. Padahal, KPI Pusat sudah mendapat banyak pengaduan mengenai netralitas pemberitaan di dua stasiun TV berita itu (Metro TV dan TV One).
Perlu kita ingat, bahwa hakikatnya MEDIA adalah alat perjuangan rakyat, bukan mesin kekayaan pemiliknya. Media adalah tempat latihan kepekaan yg baik, bukan tempat penghambaan pekerja kepada pemilik.  Tokoh atau figur tertentu dpt dihitamkan, diputihkan atau dibiarkan abu-abu dari publik oleh media kapan saja diperlukan.
Akhirnya, kita semualah yang menentukan apakah perlu seseorang yang sudah memiliki uang dan kekuasan media yang begitu besar, masih akan kita beri kekuasaan politik. Ingat kekuasaan absolute akan cenderung korup. (M. Soedarsono).
Jadilah masyarakat yang cerdas!
Mencoba memandang permasalahan tidak hanya dari satu sisi.
Sehingga mampu berpikir secara lebih komprehensif dan tidak mudah terpengaruh oleh oposisi.

I love You Indonesia,
-Indah-

0 comments:

Post a Comment

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.
 

© Pieces of me, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography